Sabtu, 25 Oktober 2014

Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan suatu pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan genetika. Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh kromosom dan gen.

A. Istilah dalam Pewarisan Sifat dan Persilangan

1. Kromosom adalah struktur benang yang ada di dalam inti sel yang tugasnya bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Yang Tersusun atas sentromer dan lengan kromosom.

2. Gen atau disebut dengan istilah “substansi hereditas” yang terletak berada di dalam kromosom.

3. Genotipe adalah suatu sifat dasar yang tidak tampak serta bersifat tetap pada individu. Genotipe itu berkodekan dengan simbol huruf yang diambil dari huruf paling depan dari sifat yang dimiliki oleh individu yang dipersilangkan.

4. Alel adalah anggota dan suatu gen yang punya suatu pengaruh berlawanan.

Misalnya, T menentukan sifat tinggi pada suatu tanaman, sedangkan t menentukan batang pendek. Dengan demikian, T dan t merupakan alel satu terhadap yang lain.

5. Fenotipe merupakan sifat-sifat yang tampak pada suatu individu serta dapat diamati dengan panca indra. Misalnya seperti warna bunga merah, rambut keriting, rambut lurus, tubuh besar, badan tinggi, hidung mancung, kulit kuning, dan buah besar.

6. Dominan merupakan salah satu sifat suatu individu yang dalam proses persilangannya mengalahkan atau menutupi pemunculan sifat individu lain dalam persilangan.

7. Sifat resesif merupakan suatu sifat kebalikan dari sifat dominan, yaitu sifat suatu individu yang tidak muncul dalam keturunannya karena terkalahkan atau tertutupi oleh pemunculan sifat sejenis dari individu lain dalam persilangan.

8. Intermediet adalah sifat suatu individu yang pemunculannya merupakan gabungan antara sifat kedua induk yang dipersilangkan.

9. Hibrida punya arti sebagai hasil perkawinan antara dua individu yang punya sifat berbeda. Berikut ini istilah yang sering digunakan.

a. Persilangan monohibrida, merupakan persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda.

b. Persilangan dihibrida, yaitu persilangan antara dua individu dengan dua
sifat beda.

c. Fl : Hasil persilangan pertama (keturunan pertama)

d. F2 : Hasil persilangan kedua (keturunan kedua)

e. P : Parental/induk/orang tua

B. Menentukan Garnet dari Genotipe Tetua

Dalam suatu Proses pembentukan garnet berlangsungnya itu melalui proses pembelahan sel secara meiosis, dengan terjadi pengurangan jumlah kromosom sebanyak setengah jumlah kromosom sel induknya. Oleh sebab itu, gen yang terdapat di dalam kromosom sel anak juga menjadi setengah jumlah gen sel induknya.

Rumus umum yang dipakai untuk mencari jumlah macam garnet ialah 2″. Tanda n merupakan jumlah alel heterozigot, yaitu genotipe yang mempunyai pasangan alel berbeda. Contoh:

1. TT, jumlah alel yang heterozigot adalah 0 sehingga jumlah gametnya adalah 2° = 1 macam, yaitu T saja.

2. Tt, jumlah alel yang heterozigot adalah 1 sehingga jumlah gametnya adalah 21 = 2 macam, yaitu T dan t.

3. TtBB, jumlah alel yang heterozigot adalah 1 sehingga jumlah gametnya adalah 21 = 2 macam, yaitu TB dan tB.

4. TtBb, jumlah alel yang heterozigot adalah 2 sehingga jumlah gametnya adalah 22 = 4 macam, yaitu TB, Tb, tB, dan tb.

C. Persilangan Monohibrida

1. Persilangan Monohibrida Dominan Penuh

a. Persilangan ini terjadi antara dua individu yang mempunyai sifat
dominan penuh dengan individu lain yang bersifat resesif.

b. Hasil Fl seragam, dengan genotipe dan fenotipe semua keturunan Fl
sama.

c. Apabila persilangan dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama
Fl akan dihasilkan keturunan ke-2 (F2), dengan tiga macam genotipe
dan dua macam fenotipe

2. Persilangan Monohibrida Dominan Tak Penuh (Kodominan)

a. Persilangan ini terjadi antara dua individu dengan sifat yang tidak
dominan tetapi juga tidak resesif terhadap sesamanya.

b. Individu Fl merupakan perpaduan sifat kedua induknya, sadangkan pada
F2 dihasilkan keturunan perbandingan genotipe dan fenotipe 1: 2:1.

D. Persilangan Dihibrida

1. Persilangan dihibrida adalah persilangan antara dua individu dengan memerhatikan dua sifat yang berbeda.

2. Menghasilkan individu Fl yang seragam, yaitu semua keturunannya terdiri dari satu macam genotipe dan satu macam fenotipe.

3. Perbandingan fenotipe F2 adalah 9: 3: 3: 1 dan jumlah kombinasi F2 sebanyak 16 buah.

4. Genotip F2 ada 9 buah.

Perbandingan fenotipe F2:

Berbuah lebat, rasa manis: berbuah lebat, rasa masam: berbuah sedikit, rasa

manis: berbuah sedikit, rasa masam = 9: 3: 3: 1.

Genotipe F2 ada 9 macam, yaitu:

LLMM, LLMm, LIMM, LIMm, LLmm, Llmm, IIMM, lIMm, llmm.


E.  Penurunan Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O
Untuk mengetahui kemungkinan susunan genotipe dari golongan darah sistem A, B, O, perhatikan Tabel berikut ini.

Hubungan antara Fenotipe Golongan Darah, Genotipe, dan Macam Gamet
Hubungan antara Fenotipe Golongan Darah, Genotipe, dan Macam Gamet

Sekarang coba kalian tanyakan golongan darah orang tua, kemudian carilah bagaimanakah kemungkinan golongan darah anak-anaknya.
 
F. Manfaat Persilangan bagi Manusia
Persilangan tumbuhan atau hewan ini sangat bermanfaat karena dapat memilih sifat-sifat yang baik dan menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik, dengan demikian persilangan dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul atau menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang unggul atau yang baik, dengan demikian manfaat persilangan antara lain:
  • Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baik. 
  • Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun hewan, misalnya varietas tanaman jenis unggul hasil persilangan PB5, PB8, IR22, IR24, juga pada ternak, misalnya sapi Santa gertrudis, hasil persilangan sapi brahman dengan sapi shorthorn.
Banyak lagi manfaat persilangan yang dapat dirasakan manusia. Coba kalian cari manfaat-manfaat lain adanya persilangan bagi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar